Tuesday, February 8, 2011

Dibalik Sebuah Konsep, part 6

KG BUYERS/SELLERS STRENGTH CONCEPT

Bismillah,
Lanjut lagi menulis, setelah hampir sebulan menghilang XD

Oke, here we go.
Apa sih sebetulnya yang menggerakan harga forex?
Jawabnya adalah: transaksi.
Atau lebih tepatnya lagi, akumulasi volume transaksi yang terjadi di market. Jadi bukan indikator, bukan news, bukan juga analisa, tapi transaksi.
Masalah jenis transaksinya apa (buy atau sell) yang akan diambil, itu terserah kebijakan masing-masing pelaku pasar saja. Dan news, indikator, analisa, dan lain sebagainya itu hanya merupakan salah satu alat atau bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan.

Ada empat jenis transaksi sebetulnya di forex market, yaitu:
1. Open Buy
2. Close Buy
3. Open Sell
4. Close Sell

Dari empat jenis ini, open buy dan close sell dikategorikan sebagai buy sedangkan open sell dan close buy dikategorikan sebagai sell. Jadi secara umum hanya ada dua jenis transaksi, buy dan sell.

Harga bergerak naik atau turun akan sejalan dengan akumulasi transaksi yang terjadi saat ini. Secara akumulatif karena memang pada setiap saatnya transaksi buy dan sell ini dengan volume yang bervariasi terjadi di market. Jadi apabila secara akumulatif transaksi buy lebih besar dari sell, otomatis harga akan naik, dan apabila secara akumulatif transaksi sell lebih besar dari buy, maka otomatis juga harga akan turun.
Ini sebetulnya adalah hukum supply and demand, dimana supply atau sell yang berlebih akan menyebabkan harga turun dan demand atau buy yang berlebih akan menyebabkan harga naik.

Berapa pastinya jumlah volume transaksi yang dibutuhkan untuk menggerakan harga 1 pip saja, baik itu naik atau turun, memang belum bisa diketahui dengan pasti. Tetapi yang pasti adalah nilainya sebanding. Artinya volume yang dibutuhkan untuk menaikan harga 1 pip sebanding dengan volume yang dibutuhkan untuk menurunkan harga 1 pip.
Jadi kita sebetulnya bisa mengukur kekuatan pelaku pasar berdasarkan panjang gelombang atau panjang pergerakannya.

Misalnya sekarang harga bergerak naik sejauh 10 pips, kita tahu bahwa secara akumulatif transaksi buy (baik itu jenisnya open buy maupun close sell) lebih dominan hingga bisa menggerakan harga sejauh itu. Atau bisa dikatakan buyers memiliki strength lebih besar dari sellers hingga bisa menggerakan harga sejauh 10 pips.
Nah untuk menurunkan lagi harga sejauh 10 pips ini, maka dibutuhkan transaksi kebalikannya (sell) dengan akumulasi volume atau tenaga yang sama besar.
Apabila misalnya ternyata sellers hanya mampu menurunkan harga sejauh 2 pips saja, bisa dikatakan sellers hanya mampu menggerakan harga 20% saja dari jarak yang mampu dicapai oleh buyers. Jadi secara perbandingan kekuatan, kekuatan buyers masih jauh diatas sellers. Lebih tepatnya lagi perbandingan kekuatan buyers dan sellers adalah 80%-20%.
Dan bila misalnya ternyata sellers mampu menurunkan harga sejauh 5 pips, ini bisa dikatakan bahwa buyers dan sellers memiliki kekuatan yang berimbang, dengan kata lain, 50%-50% atau balance.
Lalu lebih jauh ternyata akhirnya sellers mampu menurunkan harga sampai 10 pips, atau harga kembali lagi ke titik semula, maka disini keadaannya menjadi terbalik. Disini perbandingan kekuatan antara buyers dan sellers adalah 0%-100%.

Okay, seperti itulah kira-kira dasar pemahamannya (mudah-mudahan saya ngga salah menafsirkan tulisan-tulisannya Eyang KG nih, hehehe)
Nanti Insya Allah lanjutkan dengan bagaimana cara mengukur dan aplikasinya dalam analisa chart.
Alhamdulillah, sekian dulu...

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

 

Cho