Wednesday, April 21, 2010

MY STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE

Ini adalah SOP saya, based on KGBS dan LSMA



Seperti pemahaman saya, entry berdasarkan kondisi. Dan setelah saya pelajari lagi, kondisi terbaik tetap saat sideway. Dan berdasarkan pemahaman ilmu KG, yang dicari adalah kondisi saat harga akan retrace, jadi dalam hal ini yang dicari adalah kondisi sideway retrace.

Jadi, rules-nya seperti ini:
1. Kalau kondisi trending, cari retrace
2. Kalau kondisi sideway, cari trending di acuan waktu yang lebih kecil, lalu tunggu retrace-nya
3. Entry selalu di kondisi sideway retrace

Friday, April 16, 2010

Heureuy System

Ini teknik yang baru saya kembangkan untuk iseng. Iseng aja, saya ingin tes sistem iseng-iseng ini profitable nggak.

Intinya sebetulnya konsep KGBS juga, disini saya fokusnya ke siklus balance weekly.
Kondisi di weekly ini akan dilihat di stochastic, dan sebagai konfirmasi arah akan dilihat dari arah 12 dan 24 jam dengan EMA periode 3 dan 6. Atau dengan kata lain, ini adalah KGBS lagi nyamar, hehehe.

Sangat sederhana, setupnya seperti ini:
1. Chart TF H4
2. Stochastic untuk melihat kondisi weekly, settingnya 30,3,3 (%D sama slowing diset di angka 3 biar standard internasional :D)
3. EMA sebagai pengarah, ada dua, satu periode 3 (12 jam) dan satunya periode 6 (24 jam).

Yang dicari adalah kondisi di stochastic menunjukkan kondisi balance, kondisi antara 20% dan 80% (disini sengaja saya gunakan 20% dan 80%, bukan 25% dan 75%, biar standard internasional juga).
Rulesnya sederhana, tunggu stochastic bergerak mendekati batas wilayah balance-nya, yaitu level 20% dibawah atau 80% diatas nya, lalu perhatikan arah kedua EMA. Kalau keduanya berbalik dan cross, maka lakukan OP.
Atau kalau kondisi stochastic berada di wilayah "over", tunggu sampai dia kembali ke daerah balance, dengan tetap kedua EMA digunakan sebagai konfirmasi arah.
Untuk gampangnya ini gambarnya:



Open position, close position, dan cut loss dilakukan manual. Tidak digunakan pending order karena kondisi di stochastic harganya relatif, jadi manual saja. Target bebas, bisa di level 50% pada stochastic, bisa di batas balance yang berlawanan, atau bisa dilepaskan saja sejauh mungkin, pokoknya, bebas. Cut loss akan dilakukan kalau harga ternyata berbalik ke zona over. Misal, kalau kita sell di sekitar level 80%, maka cut loss apabila stochastic naik keatas level 80%, dan kalau buy di sekitar 20%, cut loss kalau stochastic turun ke bawah 20%.
Begitu saja, simple sebetulnya.

KGBS Entry Rules

Ini adalah aturan entri untuk sistem KGBS



Ini sesuai dengan prinsip buy low sell high dan prinsip balance-imbalance. Masuk di awal perubahan kondisi dengan SL sedekat mungkin dengan batas. Dalam kasus ini, kondisi yang dimaksud adalah sideways retrace.

Definisi Kondisi Harga

Seperti sudah saya pernah katakan, menganalisa chart adalah membaca kondisi di pasar. Kebetulan saya beberapa hari lalu sempat bertemu eyang suhu dan dihadiahi gambar ini:



Itu adalah definisi kondisi harga berdasarkan konsep buyer/seller balance dan lsma, saya dikasih pr untuk bikin rules OP di setiap kondisi, belum selesai btw pr-nya, karena ada beberapa kondisi yang sedikit membingungkan.

Thursday, April 15, 2010

Pamong Edan

Lihat di tv kerusuhan Tanjung Priok, terus lihat lagi satpol PP ramai-ramai gebukin anak kecil. Ya Allah, saya benar-benar marah melihatnya. Ini orang apa setan sih mereka ini? Katanya pamong, kok bukannya mengasuh malah gebukin orang-orang. Self defence? Bullshit! Saya benar-benar kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa, akhirnya cuma terlontar satu makian: @NJ!Nk!!!
Andai saya seorang sakti, saya akan cari pelakunya dan saya akan lumat mereka pelan-pelan, biar mereka menyesali perbuatannya seumur hidup. Apa mereka pernah berpikir apa efek jangka panjangnya buat anak itu, dan bagaimana kalau itu anak mereka dihajar orang begitu rupa?
Okelah, saya tidak dalam kapasitas untuk menangani hal-hal seperti itu. Tapi, itu buat saya menjadi pemacu untuk berbuat sesuatu, sesuai kapasitas saya tentunya, untuk memberikan kontribusi buat bangsa ini, bangsa yang sedang menderita sakit mental luar biasa parah.
Saya kuatir bangsa ini sedang mengundang azab dan laknat Tuhan. Bukankah segala malapetaka yang menimpa kita adalah akibat perbuatan kita sendiri? Naudzubillah!
Duh, ya Allah, anugerahilah kepada kami semua kelembutan hati, sehingga mudah bagi kami untuk mencintai dan menghargai sesama kami.

Monday, April 5, 2010

Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Trading Forex

Ini adalah pemahaman saya pribadi yang didapat berdasarkan pengalaman dan penerapan dari semua yang sudah saya pelajari tentang forex, baik itu dari Eyang, eh, Kang Gun maupun dari berbagai sumber lainnya. Bukan sekedar copas sana sini, tapi sesuatu yang sudah saya lihat dan rasakan sendiri kenyataannya di lapangan. Atau bisa juga dikatakan semacam pencerahan lah yang saya dapatkan selama terjun di ganasnya dunia forex.
Sengaja saya tulikan ini setelah beberapa waktu lalu saya sempat merasakan sedikit frustasi. Rasanya ada sesuatu yang salah, dan setelah saya cari akar permasalahannya ternyata ada di cara pandang dan pemahaman saya. Dan ini adalah, apa ya namanya, pelurusan mungkin, dari cara pandang saya itu.
Saya sendiri di dunia forex cuma bocah kemarin sore, jadi pemahaman saya masih jauh dibandingkan orang-orang yang berpredikat master. Saya sering bilang, saya sih cuma murid sableng, hehehe.
Jadi, kalau yang saya tulis disini bertentangan atau terlalu dangkal dibandingkan pemahaman anda semua, ya sudah, jangan diambil pusing.
O ya, saya juga harus “bertapa” lebih dari seminggu untuk menuliskan ini, qqqq. Sulit rasanya mengeluarkan isi kepala ke dalam bentuk tulisan, masih untung kagak musti pake puasa mutih.

Oke, ini dia

1. Kita tidak tahu
Ya, satu hal yang paling pasti di forex adalah: kita tidak tahu.
Kita tidak tahu kemana dan sampai mana harga akan bergerak. Tidak besok, tidak minggu depan, bahkan tidak satu detik kedepan.
Ini karena faktor penggerak pasar, yaitu manusia yang berbeda satu sama lain. Beda kepentingan, beda pemahaman, beda karakter, beda kekuatan modalnya, dan beda-beda lainnya, pokoknya berbeda.
Dan tidak ada ceritanya orang-orang ini membuat kesepakatan untuk menggerakkan pasar bersama-sama, misal hari ini mereka sama-sama sepakat untuk ramai-ramai membeli JPY dan minggu depan janjian untuk ramai-ramai melepas JPY mereka dan membeli GBP, sama sekali tidak ada hal seperti itu.

2. Kita tidak mengendalikan pasar
Tidak ada yang bisa. Pasar forex terlalu kompleks dan terlalu besar untuk bisa dikendalikan. Yang bisa kita kendalikan hanyalah diri kita sendiri. Saya jadi ingat ada seorang trader yang begitu yakinnya bisa mengendalikan pasar, hehehe. Beliau ini sangat yakin tiap 1 lotnya bisa menggerakkan harga sejauh 10 pips, lot mini lagi!. Wow, bank sentral aja nggak bisa apalagi ini! Hehehe, kemana orangnya sekarang yah?

3. Supply and demand, mekanisme pergerakan harga
Harga digerakkan oleh transaksi, lebih tepatnya lagi oleh volume (jumlah uang) yang ditransaksikan. Tidak ada itu ya jadinya cuma disitu-situ saja. Dan seperti lazimnya pasar, di pasar forex juga berlaku hukum supply and demand, alias penawaran dan permintaan. Kalau diposisikan sebagai trader, supply = seller dan demand = buyer.
Nah, harga akan bergerak mengikuti volume transaksi yang lebih dominan. Dominan buyer/demand, harga akan naik, dominan seller/supply, harga akan turun. Tidak beda dengan di pasar tradisional.
Hanya disini sayangnya sampai saat ini belum bisa diketahui pasti berapa tepatnya volume transaksi tiap harinya di pasar forex, dan belum juga diketahui pasti berapa volume yang dibutuhkan untuk menggerakkan harga sejauh 1 pipnya. Jadi yang bisa kita lihat hanya efeknya, harga naik atau harga turun, untuk bisa mengatakan bahwa buyer atau seller lebih dominan, tapi tidak tahu pasti berapa sebenarnya volume transaksinya.

4. Waktu , relatifitas dan perbandingan (e=mc2, hehehe, just kidding)

Yang ini terus terang saya agak bingung menjelaskannya.
Alam semesta dan segala isinya yang bergerak terikat oleh waktu. Ya, di semesta ini semuanya bergerak, batu sekalipun yang diam ternyata tersusun dari atom-atom yang bergerak. Harga di pasar forex juga bergerak, jadi otomatis terikat juga oleh waktu.
Pergerakan harga di pasar forex dikelompokkan berdasarkan satuan waktu. Jadi ada gerakan harian, mingguan, bulanan, dan lain-lain.
Nah yang namanya bergerak, artinya ada perbandingan, atau perubahan. Misal sekarang saya sedang mengetik di notebook, dan satu jam lalu saya makan siang di ruang makan. Ada yang berubah jelas, bisa dibandingkan posisi saya sekarang dan satu jam lalu, artinya, saya bergerak.
Contoh di forex misalnya katakan harga misal katakan harga GBP/USD satu jam yang lalu 1.5245 dan sekarang menjadi 1.5227, o, kita bisa katakan satu jam ini harga turun 18 pips.
Jadi kita bisa katakan itu turun atau naik karena ada perbandingan. Dan perbandingan ini juga nantinya relatif, tergantung mau dari mana kita bandingkannya, dalam konsep analisa yang saya gunakan, tergantung satuan waktunya.
Misalkan lagi sekarang harga 1.5227 dan ternyata seminggu yang lalu harganya 1.4982, kita akan katakan harga naik kan?
Nah karena itu yang namanya kondisi yang biasa disebut trending, up atau down, ataupun sideways sebetulnya sangat relatif. Dilihatnya dari mana kemana?
Karena sifatnya relatif ini, nantinya kesimpulan hasil analisa dan tindakan masing-masing trader akan berbeda. Buat saya pribadi, ini memberikan nilai plus, yaitu fleksibilitas.

5. Analisa, membaca peta kekuatan buyer dan seller
Analisa pada dasarnya membaca kondisi di pasar. Kondisi apa nih maksudnya? Kondisi kekuatan buyer dan seller, bisa dikatakan perbandingan kekuatannya lah. Dan perbandingan ini juga sifatnya relatif tergantung dari acuan waktu yang mana kita melihatnya (prinsip yang no 4 diatas).
Darimana kita melihatnya? Dari data yang ada di chart tentunya. Data yang di chart itu adalah cerita perjalanan harga.
Dan setelah saya perhatikan kedua metode analisa Kang Gun baik itu metode BBMA maupun KGBS sebetulnya intinya juga adalah membaca peta kekuatan buyer dan seller dalam satu kurun waktu tertentu. Hanya dengan metode perhitungan yang berbeda saja.
Satu hal yang penting diingat dalam analisa adalah, kita selalu bermain dengan kemungkinan. Hanya kemungkinan, bukan kepastian.

6. Konsep keseimbangan

Sudah digariskan segala sesuatu dibuat dalam keseimbangan. Dan di pasar forex juga hukum keseimbangan berlaku. Apabila harga sudah cukup lama berada dalam kondisi yang tidak seimbang, dia akan cenderung bergerak mencari titik keseimbangannya.
Nah, kondisi hanya ada dua, balance dan imbalance.
Balance/normal artinya kekuatan buyer dan seller, atau supply and demand relatif berimbang, sementara imbalance/abnormal artinya kekuatan buyer dan seller tidak seimbang, atau berat sebelah.
Bisa dilihat di setiap waktu acuan, harga selalu bergerak bergantian antara fase balance dan imbalance, atau normal dan abnormal. Dan ini membentuk sebuah siklus pergerakan harga.

7. Indikator, alat ukur
Indikator adalah alat untuk membaca, atau mengukur, tidak lebih. Apa yang diukur? Ya tergantung, untuk mengukur apa si indikator ini dibuat.
Ada yang dibuat untuk membaca range, membaca nilai rata-rata, ada yang dibuat untuk mengukur jarak antar moving average. Yang penting dipahami adalah dia sama sekali bukan berfungsi sebagai predictor. Tidak peduli apakah itu namanya lagging atau leading indicator (buat saya sih nggak ada bedanya) tetap hanya berfungsi sebagai alat ukur, alat membaca kondisi. Sama seperti speedometer di mobil, fungsinya hanya menunjukkan kecepatan mobil.
Sebelum menggunakan indikator, yang lebih dulu harus dimiliki adalah konsep analisa. Jadi indikator nantinya berfungsi sebagai alat untuk merealisasikan konsep itu.

8. Zona, batas dan turning point
Konsep yang umum digunakan di luaran adalah support & resistance. Caranya macam-macam, ada yang menggunakan garis, fibonacci retracement, channel, dan lain-lain. Intinya untuk memperkirakan level-level kritis yang akan menjadi titik balik (turning point) harga.
Buat saya pribadi konsep ini membingungkan, karena pada kenyataannya tidak ada yang namanya support & resistance (terserah saya mau dibilang bodoh juga) yang absolut. Dan berdasarkan pengamatan saya, titik balik juga sifatnya relatif, berdasarkan acuan waktu juga. Lagipula, tidak ada yang tahu pasti dimana akan terjadi titik balik. Kita hanya tahu itu titik balik setelah harga berbalik meninggalkan daerah itu, bukan sebelumnya.
Saya lebih setuju menggunakan konsep zona, atau wilayah. Berdasarkan pemahaman saya akan konsep Kang Gun. Zona ini hanya ada dua, zona normal, dan zona abnormal (atau balance dan imbalance). Di konsepnya untuk menentukan zona ini digunakan bollinger bands atau buyer seller bands.
Nah, zona itu sendiri dibatasi atau ditandai oleh garis yang fungsinya, hanya sebagai penanda, atau marker. Sama sekali tidak berfungsi sebagai tembok apalagi benteng. Sama lah kira-kira dengan garis-garis di lapangan bola.

9. Kriteria kondisi

Pertanyaan terpenting setiap trader adalah: bagaimana cara menentukan probabilitas tertinggi untuk mendapatkan profit maksimal dengan resiko minimal.
Caranya adalah dengan membuat kriteria. Kriteria kondisi seperti apa yang kita cari dan kita anggap paling ideal. Jadi yang dicari bukan sinyal dari indikator, ini cross itu maka buy atau apalah, tapi kondisi tertentu. Dan ini lagi-lagi relatif, tergantung dari strategi dan style individu.
Lalu bagaimana cara membuat kriteria? Ya belajarlah menganalisa chart, bisa dengan metode Kang Gun atau metode lainnya yang banyak beredar di internet.

Oke, untuk sementara ini itu dulu. Kalau ada yang mau kritik atau menambahkan silakan. Sebetulnya saya sangat berharap Eyang Gun mau membaca ini dan memberi masukan, bukan apa-apa, saya takut kalau tersesat nggak ada yang bisa meluruskan.

LinkWithin

 

Cho