Thursday, November 4, 2010

Mindset Terhadap Target

Salah satu hal yang saya rasa sangat membebani adalah: target profit.
Yup, target harus dapat sekian pips lah, atau sekian $ lah, atau sekian % equity harus bertambah lah, pokoknya target profit yang kita set tiap hari atau tiap minggunya.
Sekitar setahun yang lalu saya begitu iri melihat posting teman-teman di forum, gila pada jagoan gini!
Jadinya saya terpancing juga untuk memasang target cukup besar dan trade gila-gilaan. Sabet sana-sini, buka posisi di banyak pair, dll dll.
Kalau sedang profit memang sih bisa diatas 100 pips sehari, tapi giliran loss juga ya begitulah, dan setelah dihitung-hitung kok sama-sama saja rasanya yah.

Lalu mulai saya mengganti target jadi 50 pips sehari, dibagi dengan dua atau tiga kali OP, jadinya satu posisi targetnya hanya 20-25 pips, malah kadang kurang dari itu.
Dengan begini ada peningkatan, disiplin mulai lebih terjaga. Saya punya rules ketat dimana hanya pada kondisi-kondisi yang memenuhi kriteria saya akan membuka posisi.
Tapi ternyata seperti ini pun kadang-kadang masih membebani. Terutama pada saat target belum terpenuhi, atau SL +1 beberapa kali tersambar. Mulai deh godaan, padahal kondisinya tidak atau kurang menguntungkan, atau kadang karena tidak didepan monitor jadinya terlambat tapi saya memaksakan diri masuk demi mengejar target. Jadilah malah defisit.

Setelah saya pikir-pikir, mungkin mindset saya tentang target ini benar-benar salah.
Kalau melihat contoh sunnah nabi berbisnis saja targetnya tidak muluk-muluk, yang penting ada lebihnya, jangan sampai rugi! Tidak penting berapa lebihnya ini.
Nah ini dia rupanya biang keroknya!
Padahal dari dulu-dulu Eyang KG tuh pernah bilang juga yang penting nggak rugi, terus ada profitnya! Biarin cuma 1 pip juga tetap aja profit. Dengan begitu kita akan trading dengan lepas dan tanpa beban.
Simple padahal tapi saya lupakan hal ini, mungkin karena saya memang tipe orang yang mesti merasakan dulu baru bisa paham.

Well, okelah, jadi mulai saat ini target saya trading cuma: yang penting jangan rugi, dan ada lebihnya. 1 pip juga alhamdulillah profit!
Akhir kata, happy trading all, semoga semuanya GOT GREEN HELL YEAH \m/\m/

Sunday, October 10, 2010

Frame

Bismillah...

Kemarin saya dapat satu kasus lagi. Mbak ini bingung dengan BB berbagai periode berseliweran di chart. Ini sebetulnya bagaimana cara lihatnya sih?
Pertama saya jawabnya dengan prinsip KG wave yang kalau dengan bahasa sederhana saya: gelombang yang kecil mengikuti yang besar, yang besar dimulai dari yang kecil.
Iya itu sudah baca, dia bilang, tapi penerapannya itu lho seperti apa?
Oke kemarin saya cuma sempat kasih penjelasan singkat, jadi sekarang saya akan coba jelaskan lagi sebisanya sekalian dengan gambar. Mudah-mudahan nggak ada yang bingung lagi nanti dengan masalah ini.
O ya karena kebetulan yang saya gunakan sekarang adalah konsep KGBS, yang saya contohkan juga dengan konsep KGBS saja, tetapi penerapannya di konsep BBMA juga sama saja kok.

Oke, seperti sudah kita sepakati bahwa pergerakan harga atau wave atau gelombang dikelompokan atau dikategorikan berdasarkan satuan waktu,weekly, monthly, dll dll begitu lah.
Dulu saya juga sempat bingung cara melihatnya. Nah, saya melihat gelombang tiap acuan waktu ini sebagai frame(benar nggak yah analoginya?) atau kerangka besarnya dimana didalamnya bergerak gelombang-gelombang yang lebih kecil.

Biar gampang, langsung gambar saja. Misalnya ini deh:



Kalau kita lihat di gambar itu maka yang kita lihat adalah gambaran pergerakan harga monthly atau bulanan yang digambarkan oleh LSMA dan peta kekuatan buyer-seller yang digambarkan oleh BS bands.

Nah, ternyata kalau dilihat lebih detail si monthly yang besar ini dibentuk oleh pergerakan yang lebih kecil lagi, kita ambil satuan yang terdekat, weekly misalnya:



Digambar itu kalau si monthly diibaratkan seperti frame, maka weekly ini bergerak didalamnya. Ngerti maksud saya yah?
Ini dia maksudnya bahwa gelombang kecil mengikuti yang besar dan yang besar dimulai atau dibentuk dari yang kecil.

Lalu kalau sekarang kita lihat weekly sebagai frame, maka weekly ini juga ternyata dibentuk dari gelombang yang lebih kecil lagi, yaitu daily.



Dan si daily pun dibentuk oleh gelombang yang lebih kecilnya lagi, 8H.



Dan begitu seterusnya sampai yang terkecil.

Oke sampai sini bisa jelas terlihat ya maksudnya? Buat saya pribadi cara pandang seperti ini sangat memudahkan waktu awal-awal saya belajar konsepnya KG.
Mudah-mudahan nggak ada yang bingung lagi sekarang deh. Atau kalau masih bingung juga ingatnya begini saja deh lebih sederhananya lagi: gelombang kecil bergerak dalam kerangka gelombang yang lebih besar.
Simple kan?

Lalu pertanyaanya setelah itu adalah, kita mau fokus kemana?
Ya terserah lah, tergantung orientasi trading kita kemana. Kalau tipe long atau medium term kita akan fokus ke gelombang besar, weekly keatas lah. Tapi kalau tipe intraday seperti saya, maka akan fokusnya ke daily dan dibawahnya. Atau kalau jurus raja copet , nyopet sedikit-sedikit gitu, mungkin akan fokusnya ke yang lebih kecil lagi, bisa 8H atau 4H, atau malah 1H.
Yah, tinggal sesuaikan sajalah dengan style masing-masing.

Oke, alhamdulillah sekian dulu deh sudah tengah malam, mudah-mudahan manfaat :)

Sunday, September 26, 2010

Dibalik Sebuah Konsep, part 5

Linear Regression

Bismillah...

Lanjutkan lagi ah.....
Hal yang paling tricky (menurut saya lho) dalam analisa ada dalam membaca pergerakan harga. Untuk batas sebetulnya jauh lebih mudah karena dengan adanya konsep pemahaman ditambah indikatornya, semua bisa terlihat jelas.
Sementara untuk membaca arah lebih sulit karena perilaku para pelaku pasar itu sendiri sangat bervariasi. Ini sesuai juga dengan manifesto pertama KGers: kita tidak tahu kemana harga akan bergerak.
Begitu banyak perubahan-perubahan baik itu besar maupun kecil yang senantiasa terjadi pada pergerakan harga. Karena itu kita butuh satu tool, atau indikator, yang reliable untuk memudahkan membaca pergerakan harga ini.

Selain konsep rata-rata dan standard deviasi, ada juga satu konsep lagi yang disebut linear regression (apa ya bahasa Indonesianya, regresi linear?)
Linear regression ini (selanjutnya saya sebut LR saja yah) adalah satu pendekatan untuk menggambarkan hubungan antara variable y dan x, dan seperti kita ketahui pada chart forex y=harga, dan x=waktu. Jadi LR ini menggambarkan hubungan antara harga dan waktu.

Ngga usah ribet pake rumus-rumus ajaib deh, biar gampang pakai gambar saja.

Ini adalah gambar 24 jam terakhir:




Kemudian kalau dilihat average atau rata-ratanya, maka akan terlihat seperti ini:



Seperti yang sudah pernah dibahas, pergerakan 24 jam terakhir ini diwakili oleh satu nilai rata-rata, yaitu 1.5728.

Dan sekarang kalau dilihat dengan LR:



Garis LR menggambarkan hubungan antara harga dan waktu selama 24 jam terakhir. Bisa dilihat jelas bentuknya yang menanjak, dari situ bisa ditarik kesimpulan bahwa ternyata 24 jam terakhir ini harga bergerak naik.

Perbedaan yang sangat mencolok antara average dan LR adalah average tidak menggambarkan arah atau bentuk, dia hanya mengambil satu nilai rata-rata sebagai kesimpulan atau perwakilan dari data-data tersebut, sedangkan LR dengan jelas menggambarkan bentuk hubungannya seperti apa.
Maka dari sini bisa disimpulkan salah satu fungsi LR ini adalah untuk menggambarkan kecenderungan arah pergerakan harga dalam suatu periode.

Fungsi kedua dari LR ini adalah untuk memprediksi nilai y apabila ada data tambahan pada x. Jadi dalam forex LR ini untuk memprediksi harga pada waktu berikutnya.

Gambar lagi deh untuk aplikasinya:



Jadi setelah tadi kita dapatkan gambaran pergerakan 24 jam terakhir, maka bisa diprediksi dimana kira-kira posisi harga pada waktu berikutnya.

Cukup jelas yah sampai sini? Lanjut lagi nanti dengan LSMA.

Alhamdulillah...

Friday, September 24, 2010

Dibalik Sebuah Konsep, part 4

Arah dan Batas

Bismillah...
Lanjutkan lagi ngocehnya ah.
Dalam konsep analisa KG, dua hal dasar yang ingin diketahui adalah arah dan batas. Karena itu indikator utama yang digunakan juga mengikuti prinsip arah dan batas tersebut.
Tapi pertama harus dipahami dulu bahwa tidak ada yang bisa membatasi atau mengarahkan harga, semuanya tergantung pada tindakan para pelaku pasar.

Sekarang tentang pembatas dulu.
Fungsi pembatas ini sebetulnya untuk menentukan level-level yang mungkin akan dilalui harga dan mengukur sudah sejauh mana harga bergerak. Tentu saja perhitungan level ini juga harus ada dasar atau pendekatan yang valid (dalam hal ini harus diserahkan ke pihak berwajib sepertinya yah, orang yang paham matematika dan statitika maksudnya).
Jadi sebetulnya tidak tepat juga kalau dikatakan pembatas yah, maksudnya tidak tepat kalau kita menganggap fungsinya itu seperti tembok gitu. Karena pada kenyataannya tidak ada yang bisa membatasi pergerakan harga, semuanya tergantung para pelaku pasar sendiri.
Tidak level-level tersebut, tidak indikator, atau garis, atau apapun, yang bisa menyuruh pelaku pasar untuk open atau close position disitu, atau menyuruh harga terus atau balik atau diam, ya terserah mereka saja maunya apa.
Dan kita tidak tahu pasti tindakan apa dan apa yang mendasarinya yang akan dilakukan para pelaku pasar. (Atau dasar sayanya saja yang belum sampai kesitu ilmunya).
Makanya sering juga kita temukan kondisi dimana harga menurut indikator pembatas ini sudah jenuh atau terlalu jauh tapi ternyata toh harga masih bisa terus bergerak lebih jauh lagi, malah secara ekstrim.

Dan sekarang tentang pengarah.
Fungsinya adalah untuk membaca kecenderungan arah. Perlu ditekankan disini adalah membaca kecenderungan arah, jadi sama sekali bukan mengarahkan harga! Karena ya kembali lagi, tidak ada yang bisa menyuruh harga, atau lebih tepatnya pelaku pasar, untuk ini atau itu, untuk naik atau turun.

Konsep analisa BBMA dan KGBS menggunakan pendekatan yang berbeda dalam menentukan arah dan batas ini, namun secara teknis sebetulnya sama.
Jadi secara sederhana bisa dikatakan kita melihat kecenderungan arah harga, lalu lihat level-level yang mungkin dilalui harga, lalu lihat apa reaksi harga di level-level itu, apakah dia terus, atau berbalik.

Oke deh sepertinya cukup jelas yah prinsip dasarnya, lanjut nanti deh Insya Allah.
Alhamdulillah

Tuesday, September 21, 2010

Stretched and Counter

Bismillah

Pertanyaan paling sering setelah kita menganalisa chart adalah: kapan OP nih?
Kalau kita paham konsep analisa KG, kita akan tahu bahwa OP selalu berdasarkan kondisi. Jadi kita paham dulu kondisinya sekarang, jangan lupa lihat probabilitas arahnya kemana, lalu perhitungkan resikonya, jika buy maka stop loss disini dan jika sell maka stop loss disitu, target sih sebetulnya belakangan. Setelah itu baru OP. Hal ini sebetulnya sangat fleksibel, dikembalikan lagi ke style masing-masing. Mau ikutan trend kek, mau counter trend kek, atau mau sideways juga bisa-bisa saja sebetulnya.

Nah saya pribadi lebih menyukai prinsip strecthed and counter, alias counter trend, tapi bukan sembarang countertrend tentu.
Jadi intinya biarkan harga bergerak sejauh mungkin, atau biarkan pelaku pasar kehabisan stamina (yang notabene relatif tentu), lalu counter.
Untuk hal ini, ada 4 hal yang saya lihat (secara berurutan sesuai prioritas):

1. Timing
2. Range
3. Batas
4. Arah

4 hal itu harus memenuhi kriteria.
Timing, ada tiga waktu utama untuk OP: saat market buka, saat market telah mencapai peak-nya, dan setelah news.
Range: range harus memenuhi paling tidak 90% dari range rata-rata, lebih jauh lebih bagus.
Batas: batas yang digunakan sesuai prinsip KG tentang arah dan batas, bisa batas yang statis maupun yang dinamis. Aplikasinya adalah masuk sedekat mungkin dengan batas.
Arah: setelah tiga hal yang diatas memenuhi kriteria, tinggal menunggu konfirmasi arah. Saya menggunakan lsma dan heiken ashi sebagai penunjuk arah. OP sedini mungkin di saat ada tanda-tanda perubahan arah.

Nah itu adalah prinsip trading yang saya gunakan sekarang, sangat sederhana sebetulnya.
Oke, segitu dulu mudah-mudahan manfaat.

Alhamdulillah...

Thursday, September 16, 2010

Kenapa LSMA dan Harga Arahnya Berlawanan?

Ada satu pertanyaan konyol berkaitan lsma yang beberapa waktu lalu sangat mengganggu saya, terutama dalam kondisi sedikit panik karena posisinya terseret-seret :D
Pertanyaannya kira-kira begini: kenapa lsma-nya kesini kok harganya malah kesitu? Gelo siah!!!
Kenapa lsma naik harganya malah turun, atau lsma turun harganya malah naik?

Well, akhirnya saya sadar ternyata jawabannya adalah: KARENA LSMA ADALAH INDICATOR, BUKAN DIRECTOR!
Iya lah, dia sama sekali tidak bisa menyuruh-nyuruh harga untuk naik atau turun, nobody could!
Dia hanya menunjukan bahwa dalam periode ini atau beberapa jam ini kecenderungannya begini atau begitu, naik atau turun, atau sideways. Itu saja!
Jadi ya wajar kalau dia misalnya saat ini menunjukan kecenderungan arah adalah naik tapi harga tiba-tiba berbalik turun, atau sebaliknya. Karena ya itu, tidak ada yang bisa menyuruh-nyuruh harga untuk ini atau itu.

Sepertinya ini juga berlaku umum untuk semua indikator yah...

Wednesday, September 15, 2010

Dibalik Sebuah Konsep, part 3

Bismillah...
Melanjutkan konsep rata-rata dan standard deviasi.
Konsep rata-rata dan standard deviasi ini ternyata berlaku untuk untuk set data yang sudah lengkap dan tidak ada lagi penambahan, atau dengan kata lain set data yang sudah fixed.
Biar gampang saya gunakan acuan 24 jam saja sebagai contoh, untuk acuan waktu yang lainnya nanti sama saja caranya.
Misalnya kita ingin menghitung rata-rata pergerakan harga satu hari penuh sepanjang tanggal 13 September 2010, ya kita ambil data hari itu mulai dari jam 0:00 sampai jam 0:00 hari berikutnya, atau selama 24 jam, maka penyebaran datanya akan terlihat seperti ini:


Bollinger Bands dan Moving Average

Di sisi lain, harga di forex market tidak fixed, alias tidak statis, dia terus bergerak sejalan dengan waktu, jadi selalu ada penambahan data dari waktu ke waktu, dengan kata lain datanya bersifat dinamis.
Jadi perhitungan untuk set data yang sekarang beberapa saat kedepan sudah tidak berlaku lagi, karena sudah ada data tambahan yang masuk, atau datanya sudah berubah.

Misal seperti ini, 4 jam kemudian dari posisi tadi:



Ada tambahan data baru selama 4 jam, otomatis perhitungannya akan berubah, jadi seperti apa sih?
Kalau kita ambil lengkap, maka ada 28 jam yang kita hitung, jadi gambarnya akan terlihat seperti ini:



Tetapi validkah perhitungan seperti itu? Ya valid saja kalau kita memang mau menghitung rata-rata 28 jam terakhir.
Tetapi dalam konsep analisa KG, pergerakan harga dikategorikan berdasarkan satuan periode waktu, dan periode waktu ini pun berdasarkan siklus bisnis yang real terjadi di dunia (saya tidak akan bahas tentang periode waktu ini).
Jadi periode 28 jam ini jelas tidak memiliki dasar.

Jadi bagaimana solusinya?
Kita tetap menggunakan acuan 24 jam sebagai perhitungan, tetapi 24 jam yang bergerak dinamis. Artinya kita akan selalu menggunakan data 24 jam terakhir untuk perhitungan dan menggeser perhitungan data kita mengikuti data yang terbaru (duh, bingung nih bahasanya, mudah-mudahan bisa dimengerti).

Jadi nantinya pergerakannya akan terlihat seperti gambar ini:











Itu adalah gambaran pergerakannya 5 jam terakhir ini.
Kalau dilihat gambar itu satu persatu, yang terlihat adalah sekelompok data tersusun per 24 jam terakhir, dan tersebar disekitar nilai rata-ratanya.
Nah, data yang ada di tiap set, atau tiap kelompok itu sudah fixed, kecuali data yang paling akhir. Tentu saja karena dia masih bergerak, dia baru akan dianggap selesai pada jam berikutnya.
Tapi ini dia intinya, yaitu lihat posisi harga sekarang dan prediksi kemana kira-kira harganya akan bergerak nanti, berdasarkan probabilitas penyebaran data dengan konsep standard deviasi tentunya. Dapat pointnya yah?

Oke lanjut lagi, sampai yang tadi itu kita masih membaca data yang sudah fixed. Sekarang bagaimana sebetulnya cara kita membaca harga yang bergerak dinamis?
Nah disinilah kita menggunakan satu tool atau indikator yang merupakan manifestasi dari konsep rata-rata dan standard deviasi ini, namanya: Bollinger Bands.
Bollinger bands ini adalah moving average (MA) dengan bands standard deviasi diatas dan dibawahnya (ngapain juga gua ngomong yang ini ya, pastinya juga udah pada tau).

Di market forex harga bergerak seiring dengan waktu. Moving average ini umum digunakan pada data yang bergerak dalam interval waktu, dia memecah satu kelompok besar data menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil untuk mendapatkan pola yang mudah dibaca dan masuk akal.
Dengan membaca pola itu, nantinya kita bisa dapat gambaran kondisinya seperti apa kemudian bisa diprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya.
Kalau aplikasinya di forex, kita dapat gambaran kondisi market sekarang, lalu memprediksi kemana harga akan bergerak selanjutnya.

Sekarang cara bacanya bagaimana?
Waktu kita melihat MA, sebetulnya kita sedang melihat pergerakan nilai rata-rata. Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, nilai rata-rata ini merupakan satu kesimpulan, atau perwakilan dari sekelompok data.
Jadi disini MA ini sebetulnya mewakili atau menggambarkan pola pergerakan harga, dan BB (maksudnya bands standard deviasinya) adalah batas kemungkinan penyebaran harga yang sekarang sedang bergerak.
Jadi data yang kalau dilihat naked di chart terlihat acak-acakan dan don't make any senses, dengan MA ini bisa kelihatan sesungguhnya dia punya pola pergerakan.
Dapat pointnya yah sampai sini?

Nah ini dia gambar-gambar yang tadi kalau dilihat lagi dengan BB:











Lihat bagaimana 5 jam terakhir ini pergerakan nilai rata-rata dari kelompok data 24 jam-an.
Yang dilihat adalah bentuk pola pergerakan harga yang diwakili oleh MA dan posisi harga sekarang pada BB berdasarkan konsep standard deviasi. Kelihatan jelas kan? Mudah sebetulnya yah?

Nah ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan.
Pertama adalah jarak antar bands. Semakin jauh jaraknya artinya penyebaran data atau pergerakan harga semakin lebar, atau range-nya semakin lebar, dan semakin sempit jaraknya artinya range juga semakin sempit.
Kemudian ada kalanya nilai rata-ratanya selama beberapa waktu cenderung konstan, atau bergerak hanya sedikit-sedikit. Ini artinya perubahan data belum cukup signifikan untuk sampai bisa mengubah nilai rata-ratanya, atau bisa juga dikatakan secara umum transaksi yang terjadi masih disekitar itu-itu juga. Kondisi seperti ini yang dikatakan flat, atau sideways, dimana rules standard untuk OP berlaku, yaitu buy di lower bands dan sell di upper bands, atau singkatnya buy low sell high.
Sebaliknya ada juga dalam beberapa waktu nilai rata-ratanya cenderung bergerak ke satu arah, bisa naik atau bisa turun, kondisi yang biasa disebut trending. Ini bisa diartikan secara umum transaksi yang terjadi sedang mengarah ke satu arah, terlihat dari nilai rata-ratanya juga bergerak ke satu arah.
Dan terakhir posisi harga sekarang terhadap MA. Seperti yang sudah pernah saya bilang, ada prinsip home and away, harga bergerak mendekati atau menjauhi rata-ratanya. Dan harga yang sudah terlalu jauh dari rata-ratanya akan cenderung mendekati rata-ratanya.

Lalu berdasarkan prinsip arah dan batas, BBMA ini bisa berfungsi sebagai keduanya.
Sebagai pembatas, BB bisa digunakan untuk memprediksi batas kemungkinan penyebaran harga.
Lalu sebagai pengarah, dengan melihat kecenderungan arah MA kita bisa dapat kesimpulan arah pergerakan harga.
Dalam praktiknya yang digunakan sebagai pengarah adalah MA dengan periode yang kecil dan BB periode besar digunakan sebagai pembatas.

Dan ini adalah gambarnya 15 jam kemudian:



Bisa dilihat kan pergerakannya sejak awal hari ini?

Oke, sampai disini mudah-mudahan sudah bisa dapat yah idenya konsep analisa BBMA ini.
Segitu dulu deh, mudah-mudahan bermanfaat, next time Insya Allah lanjut ke yang lainnya.

Alhamdulillah, break dulu

Sunday, September 5, 2010

Dibalik Sebuah Konsep, part 2

Konsep Analisa BBMA

Bismillahirrahmanirrahim

Oke, melanjutkan tulisan yang part 1.
Saya lebih suka bicara sesuatu yang sifatnya prinsip atau hakikat daripada masalah teknis atau masalah yang sifatnya kulit luaran.

Di balik segala sesuatu yang kelihatan begitu rumit seringkali intinya sebetulnya sangat sederhana. Sekarang saya ingin share sedikit tentang inti yang saya tangkap dari dua konsep utama analisa yang Eyang Suhu KG tercinta ajarkan. Yang perlu diingat adalah dengan background saya yang rocker ini, jauh banget dari matematika dan statistik, mungkin saja apa yang saya tangkap ini berbeda dari apa yang dimaksud oleh Eyang Suhu. Jadi tolong diluruskan kalau salah yah.

Rata-rata dan standard deviasi

Sekarang mulai dengan konsep analisa yang pertama kali diperkenalkan Eyang Suhu yaitu konsep analisa BBMA.

Saya tidak ingin mengulang pelajaran-pelajarannya disini, itu sudah banyak dilakukan kawan-kawan yang lain di forum kgforexworld, dan untuk pelajaran lengkapnya silakan dicek disini: Belajar Menganalisa Chart Ala KG
Saya akan share apa yang saya lihat atau saya tangkap dibalik sistem dengan tools BB dan MA ini, sistem yang saya lebih suka menyebutnya oray pabeulit alias ular kusut.
Ide atau prinsip dibalik konsep BBMA ini adalah prinsip rata-rata dan standard deviasi. Kalau dengan bahasa saya sendiri sih intinya kita membaca penyebaran data (dalam kasus forex maksudnya data harga) disekitar nilai rata-ratanya. Jadi mari kita sadari dulu hal yang mendasar ini.

Sekarang tentang rata-rata dulu, kenapa dan apa sih rata-rata itu?
Kalau kata bahasa statistiknya sih rata-rata ini adalah nilai tengah dari sekelompok data.
Dan kalau menurut saya rata-rata adalah nilai yang paling mewakili suatu kelompok data, atau bisa juga dikatakan semacam kesimpulan lah dari sekelompok data.
Fungsinya nilai rata-rata ini adalah sebagai acuan atau patokan, atau pusat dimana data dalam satu kelompok tersebar.

Konsep rata-rata sangat umum digunakan sehari-hari dalam berbagai bidang. Kita biasa menilai atau menyimpulkan suatu kondisi berdasarkan konsep rata-rata. Apa pun itu, bisa harga pasaran mobil, bisa harga sembako, bisa kondisi ekonomi, harga properti, kesehatan, nilai akademik siswa di satu sekolah, cuaca, sepak bola, saya pikir dalam semua hal mungkin yah, atau at least hampir dalam semua hal deh kita menggunakan pendekatan rata-rata ini.

Contoh misalnya kalau saya berburu mobil Toyota Vios 2005 di Bandung. Saya hunting berkeliling, ke showroom, ke pedagang mobil bekas, dan juga langsung ke user, misalnya ke sepuluh tempat lah. Lalu saya dapat harga dari masing-masing tempat misal seperti ini: 130 juta, 135 juta, 130 juta, 127 juta, 128 juta, 132 juta, 125 juta, 128 juta, 130 juta, 132 juta.
Dari sepuluh tempat itu, dengan mengabaikan dulu kondisi mobil yang ditawarkan, saya akan mencari satu harga atau satu nilai yang paling mewakili berapa sih sebetulnya harga mobil tersebut.
Tinggal dijumlahkan semuanya, lalu dibagi 10, maka saya dapatkan 129,7 juta, atau supaya gampang dibulatkan saja jadi 130 juta lah. Nah itu harga rata-rata yang menjadi dasar acuan saya.
Lalu apakah saya harus membeli dengan harga 130 juta itu? Ya ngga juga, kan ada kisaran harga di atas dan dibawah rata-rata itu antara 125-135 juta, tinggal berapa jauh dari harga acuan itu yang bisa saya toleransi, ditambah juga pertimbangan lain seperti mengenai kondisi mobil atau yang lainnya.

Sekarang penerapannya dalam forex.
Seperti kita ketahui harga di market senantiasa bergerak (dengan asumsi ketika ada transaksi tentunya), naik dan turun, tiap jam, tiap menit, bahkan sampai tiap detik harga berubah. Harga seperti berlarian dengan liar. Tanpa acuan yang jelas kondisi yang labil seperti ini menyulitkan kita membaca pergerakannya. Dan acuan ini bisa kita didapatkan dari sebuah konsep.

Seperti gambar GU ini deh, ini gambar hari Jumat tanggal 3 September 2010.



Perhatikan saja 24 jam terakhir yang saya beri tanda garis vertikal. Disitu harga bergerak naik, turun, lalu naik lagi, dan berhenti pada akhir sesi di 1.5449.
Tanpa konsep yang jelas, apa yang bisa kita simpulkan dari situ?
Bahwa harga GU sekarang adalah 1.5449? Atau harga GU sekarang lebih tinggi dibandingkan harga 24 jam yang lalu, alias naik? Atau harga bergerak ngga karuan? Datanya tersebar dan terlihat acak.

Nah disinilah kita membutuhkan suatu acuan untuk menyusun data itu hingga mudah bagi kita membacanya.
Pertama-tama harga itu bergerak dan tersebar, karena itu kita kita butuh acuan untuk menentukan pusat pergerakannya.
Acuan yang kita gunakan adalah satu nilai yang mewakili, atau yang menjadi pusat pergerakan harga 24 jam terakhir ini. Disinilah kita gunakan nilai rata-rata, alias average.

Ini gambarnya



Ternyata, pergerakan atau perubahan harga 24 jam terakhir ini diwakili atau disimpulkan oleh satu harga, yaitu harga rata-ratanya, 1.5420.
Harga rata-rata ini kita jadikan acuan.
Bisa dilihat di garis rata-ratanya yang berwarna lime dan harga kelihatan tersebar diatas dan dibawahnya. Dan harga penutupan terakhir 1.5449 ada diatas rata-rata.
Sama saja seperti analogi mobil tadi bahwa harga mobil tersebar disekitar 130 juta, kita bisa katakan bahwa harga GU juga tersebar disekitar 1.5420.

Berikutnya adalah, berapa jauh harga akan tersebar disekeliling nilai rata-ratanya? Disini digunakan konsep standard deviasi.
Standard deviasi ini adalah ukuran penyebaran data. Jadi kita menggunakannya untuk mengukur dan memperkirakan kemungkinan penyebaran data.
Dalam kasus ini kita ingin mengukur dan memperkirakan penyebaran harga disekeliling nilai rata-ratanya.

Saya ngga paham perhitungannya, yang penting saya tahu probabilitas penyebarannya. Ini gambarnya yang saya copy dari wikipedia



Disitu terlihat probabilitas penyebaran data dengan standard deviasi.

Dan ini gambar GU dengan rata-rata dan standard deviasi



Disitu terlihat jelas batas-batas penyebaran harga. Kelihatan juga mayoritas data berada disekitar SD 1, sesuai dengan perhitungan SD diatas, dan jam 8.30 (waktu broker) harga mencapai SD 2 yang berarti dia mencapai 95.46% dari kemungkinan penyebarannya.
Sampai sini mudah-mudahan bisa terlihat jelas yah prinsip rata-rata dan standard deviasi.
Konsep BBMA dan tools yang digunakan disitu adalah manifestasi dari prinsip ini.

Sekarang bagaimana memanfaatkannya?

Yang pertama adalah harga bergerak dalam dua kemungkinan, menjauhi atau mendekati rata-ratanya. Saya menyebut ini prinsip home and away.
Jadi kalau kita ambil home, ambil posisi sejauh mungkin dari average dan kalau kita ambil away, ambil sedekat mungkin dengan average.
Yang kedua, sesuai konsep analisa KG yang mana saja, yang kita cari dalam analisa adalah arah dan batas. Dengan konsep rata-rata dan standard deviasi ini batasnya menjadi jelas. Kalau menurut saya dia bisa diibaratkan seperti frame tempat harga bergerak.
Saya ngga bicara arah dulu deh, atau malah ngga perlu yah, karena itu sih masalah teknis dan sepertinya semuanya sudah pada ngerti yah.

Oke, nanti sambung lagi deh.

Dibalik Sebuah Konsep, part 1

Ada kawan yang setelah bolak-balik membaca tulisan-tulisannya Eyang Suhu dan sudah beberapa kali juga saya jelaskan ternyata masih bingung juga dengan BBMA. Tiap kita ngobrol dia suka tanya: ini trendnya naik ya, jadi kita buy nih? Atau ini trendnya turun ya, terus kita sell aja nih?
Yang paling bikin saya geli adalah pertanyaan kapan OP-nya nih? Buset deh, satu hal ini saya paling ngga bisa jawab. Lha orang jawabannya terserah masing-masing kok, asal ngerti resikonya.
Akhirnya saya tanya dia, do you get the idea? Dapet idenya ga sih? Eh dia malah bilang, no, so what's the idea? Waduh Gusti!

Dan ternyata, dia ngga sendiri, ada juga yang lain bilang sama saya dia juga kesulitan.
Dia bingung lihat chart kawan-kawan di forum begitu bervariasi, tiap orang sepertinya punya setup sendiri. Apalagi ditambah adanya konsep KGBS bikin dia jadi tambah bingung. Yang lebih profit yang mana sih, katanya.
Ya saya jawab begini, kalau ibaratnya dunia Wiro Sableng, kapak sama pedang lebih ampuh mana?
Ya gimana pakenya kan? Buktinya Pangeran Matahari sempat pake kapak 212 tewas juga tuh.

Mungkin masih banyak kawan-kawan yang lain yang mengalami kesulitan yang sama.

Berangkat dari situ saya berpikir sepertinya ada sesuatu yang miss nih. Beberapa hari belakangan ini setelah saya pikir-pikir, penyebabnya mungkin karena mereka ini belum dapat intisarinya. Mereka baru sebatas melihat tools, atau indikatornya, tapi belum bisa lihat konsepnya, atau ide dibelakangnya.
Kalau ibarat dalam beragama sih, baru lihat madzabnya atau fikihnya tapi belum bisa lihat hakikatnya. Baru lihat teknis kulitnya tapi masing-masing udah pada ngotot bilang, ini lho jalan lurus ke sorga. Padahal intinya apaan juga kagak ngarti! Ya ke sorga aja lah sono, write me when you get there!

Jadi melalui tulisan ini saya ingin berbagi tentang apa sih sebetulnya yang ada dibalik konsep analisa yang kita gunakan, atau ada logika apa sebetulnya yang mendasarinya. Dengan memahami logika dibelakangnya nantinya akan lebih mudah bagi kita untuk mempelajari masalah teknisnya.

Monday, August 2, 2010

Mau kemana EU hari ini?

Oke ini gambar EU pagi ini:



Dari monthly dulu
Harga masih berada diatas BS, jadi masih dikuasai buyer. Dilihat berdasarkan hidden range, harga berada 546 pips diatas median bulan kemarin, somewhere antara SD 2 dan SD 3. Sementara itu current range baru 142 pips. Dari total transaction sudah 637 pips, bisa dibilang sudah mencapai SD 3.
Jadi sudah ada potensi jenuh sebetulnya, tetapi harga sudah mulai bermain lagi diatas LSMA monthly yang walaupun bentuknya masih cenderung flat, tapi kelihatan mulai terangkat menandakan mulai ada usaha untuk mengangkat lagi harga.

Kemudian weekly
Harga juga berada diatas BS weekly, lalu hidden range 204 pips dari median minggu kemarin, baru sekitar SD 1, sementara current range juga baru 142 pips. Total transaction juga baru 188 pips. Lalu LSMA weekly terlihat naik tajam dengan harga berada diatasnya.
Jadi, berdasarkan kondisi weekly, harga masih berpotensi naik.

Sekarang daily
Harga ada diatas BS daily, lagi-lagi buyer, lalu ada hidden range 61 pips, masih sangat jauh, current apalagi baru 15 pips. Sementara total transaction ada di 118, sudah ada di sekitar SD 2. Sementara itu LSMA daily yang naik mulai melandai dan harga sudah berada dibawahnya, LSMA 8H juga sudah berada dibawah LSMA daily.
Ini berarti ada pelemahan dari gerakan naik kemarin tapi belum tentu dia akan turun juga.

Jadi mau kemana EU? Meneketehe!!!
Yang jelas masih ada potensi naik di monthly dan weekly sementara daily kelihatan agak melemah.
Apa yang akan saya lakukan? Saya sih akan tunggu sesi London saja dan fokus ke pergerakan daily nantinya. Yang jelas saya punya level yang akan jadi perhatian diatas ada daily average level range 1.3217 dan 1.3263 juga tentunya LSMA daily. Sementara dibawahnya ada 1.3166 lalu 1.3124 dan BS daily. Lihat saja nanti deh, sekarang nyantai dulu

Saturday, July 31, 2010

TIMING

Ada satu saat dimana saya benar-benar pede dalam trading. Saya merasa sudah dapat intisari pelajaran KG. SD, BS, range, LSMA, dsb dsb, saya yakin sekali saya sudah dapat inti konsepnya.
Dengan konsep KGBS dan konsep arah dan batas saya trading, sangat simple menurut saya. Setiap harga ada di batas, perhatikan arah 8H, 8H SR apalagi kalau daily mendukung langsung OP, sabet sana-sini. Saya menyebutnya jurus ular.
Hasilnya, cukup impresif.... dan kalau giliran loss juga tak kalah impresif, hehehe. Tapi secara umum masih positif lah hasilnya.
Lalu ada masa tiba-tiba semuanya kacau, semuanya salah, dan saya mulai berpikir: hey, something's wrong here but I don't know what! Am I a trader or a sucker?
Kebetulan waktu itu tiba-tiba ada kawan yang kirimi saya message di fb, dia tanya tentang volatility dan market hours.
Dan itu mengingatkan saya sekitar setahun yang lalu waktu eyang KG pernah bilang kira-kira seperti ini: kuncinya trading gua sih sebetulnya waktu! SD, range dan segala macam itu cuma untuk memastikan kondisinya seperti apa di waktu itu.
Jadi sederhananya, kuncinya adalah: TIMING!
Selama ini saya ngga sadar apa artinya ini, bodoh sekali! Satu hal yang luar biasa penting selama ini saya abaikan.
Berangkat dari situ saya mulai benar-benar memperhatikan masalah ini dan menjaga ketat disiplin. Dari jurus ngawur sabet sana-sini berubah jadi jurus sniper: one bullet one kill, atau kalau jurus kapak 212 mungkin satu sabetan satu nyawa (sadis ga sih).

Oke, bicara timing sepertinya harus sedikit membahas tentang forex market itu sendiri. Siapa sih yang ada dibaliknya dan seperti apa mekanismenya.
Ini saya ada sedikit sharing berdasarkan apa yang saya tangkap dari ebook All About The Forex Market In The US.

Forex market sebenarnya adalah sebuah jaringan internasional para dealer.
Dealer disini maksudnya adalah institusi-institusi besar yang aktif dalam perdaganan valuta asing. Mereka ini tersebar di financial center yang ada di seluruh dunia dan saling terhubung satu sama lain, jumlah mereka juga terbatas. Mereka-mereka inilah sang market makers, atau penggerak pasar yang sesungguhnya, atau biasa juga disebut big boys. Transaksi yang mereka lakukan bisa dengan customer atau yang lebih sering terjadi antar mereka sendiri.

Dari semua financial center yang ada di dunia, tiga dengan volume transaksi valas terbesar ada di London dengan 32%, kemudian disusul New York 18%, dan Tokyo 8%. Tiga besar ini juga mewakili tiga zona waktu berbeda yaitu Eropa, belahan Barat, dan Asia.
London bisa menjadi yang terbesar karena disana terdapat sejumlah besar institusi finansial. Juga diuntungkan oleh lokasi yang berdekatan dengan financial market utama di Eropa, dan juga oleh letak geografis dan zona waktu.
London buka di saat financial center lain di Eropa juga buka, pagi di London berbarengan dengan jam-jam akhir market Asia dan Timur Tengah, dan siang di London berbarengan dengan market Amerika Utara yang besar.

Karena tersebar di seluruh dunia ini maka forex market aktif 24 jam setiap harinya. Tutup di satu tempat tetapi masih buka di tempat lain.
Dimulai di Asia Pasifik dari New Zealand, Australia, Jepang, Hong Kong, Singapura, kemudian bergerak ke Timur Tengah, lalu Eropa, dan terakhir Amerika.

Aktif 24 jam berarti kondisi pasar bisa berubah kapan saja mengikuti perkembangan yang terjadi dimana saja. Jadi pelaku pasar harus siap dengan segala kemungkinan setiap waktu, bahkan ketika market sudah tutup di tempat dia berada.

Dalam 24 jam setiap harinya ini aktivitas pasar ternyata tidak selalu sama. Ada siklus waktu-waktu tertentu dimana ada kecenderungan aktivas sangat tinggi dan ada waktu tertentu dimana aktivitas relatif rendah.
Transaksi terbanyak terjadi ketika ada pihak-pihak yang potensial tersedia dalam jumlah terbesar.
Seller ingin sell waktu ada banyak buyer potensial, buyer ingin buy waktu ada banyak seller potensial.
Aktivitas sangat tinggi ketika market US dan Eropa buka, atau waktu pagi di US dan sore di London. Sekitar duapertiga aktivitas di New York terjadi di pagi hari dan umumnya menjadi lambat di siang sampai sore hari setelah market Eropa tutup dan sebelum Tokyo, Hong Kong dan Singapura buka.
Karena adanya siklus ini pelaku pasar akan cenderung kurang merespon perubahan yang terjadi di saat market sedang relatif sepi dan menunggu konfirmasi saat market besar dibuka. Beberapa institusi bahkan tidak terlalu peduli pada perubahan yang terjadi di waktu-waktu sepi.

Ini dia gambarnya:




Sekarang apa hubungannya ini dengan OP?
Ini menurut saya:
Trader seperti kita hanyalah trader kecil, sangat kecil malah, yang tidak punya power sedikit pun untuk menggerakan pasar. Market makers yang bisa melakukan itu dan kita hanya bisa mengikuti kemana arahnya.
Timing saat OP sangat penting agar kita bisa mengikuti (atau kalau salah posisi, terseret) arah arus yang terbentuk. Arus yang diciptakan oleh para market maker itu.
Hal ini akan menghindarkan kita dari OP di saat market sedang sepi dan terjebak di kondisi yang arahnya tidak jelas alias pental pentul teu puguh (di kondisi seperti ini arah LSMA sering mengecoh, saya sering alami ini btw). Mending kalau ada range cukup lebar bisa buy low sell high di BB, lha kalau range sempit? Sama spread juga sudah rugi.
Kecuali kita yakin betul dengan analisa kita dan mau membiarkan posisi terbuka dalam kondisi seperti ini sampai arahnya sesuai dengan analisa atau SL kena, saya pribadi memilih stay out.
Pergerakan dimulai dengan sebuah momentum. Untuk menciptakan momentum ini jelas dibutuhkan transaksi dalam jumlah besar. Transaksi jumlah besar berarti aktivitas market tinggi, ini kembali lagi ke masalah waktu atau timing. Analisa kita nantinya untuk memprediksi kemana arah gerakan harga di waktu itu.

Oke deh, segitu yang saya tahu soal timing. Saya kurang tahu apa ini yang dulu dimaksud sama eyang suhu atau bukan, tapi begitulah menurut logika saya.
Semoga bermanfaat.

Sunday, July 25, 2010

Belajar Dari Kesalahan

Belajar dari kesalahan katanya, atau banyak-banyak berbuat salah biar kita tahu itu salah dan belajar dari kesalahan. Itu yang saya ingat betul petuah dari Eyang Suhu.
Lagipula saya memang tipe orang yang harus learning by doing, alias harus praktek.
Cuma....
Ada satu saat dimana saya membuat begitu banyak kesalahan, dan fatal pula, di waktu yang saya pikir bukan waktunya lagi saya membuat kesalahan, saat yang sangat kritis yang urusannya bukan cuma menyangkut saya pribadi, tapi juga keluarga. Masalah hidup dan mati lagi!
Di saat seperti ini, ada rasa frustasi, down, dan saya mulai berpikir, damn, am I a sucker or what? Why do I keep making mistakes?
Ya Allah, apa memang begini proses belajar kali ya?
Jatuh sih harusnya lumrah, asal jangan semangat ikutan jatuh lalu terbang menghilang.
Cuma memang butuh usaha untuk menjaga semangat dan keyakinan ini tetap kuat.
Oh well, saya hanya akan lakukan semaksimal mungkin apa yang harus saya lakukan, sisanya, terserah Engkau ya Rabb.

Sunday, June 6, 2010

Tantangan Baru

Ada PR, atau tantangan yang mesti saya selesaikan. Hehehe, I love you Eyang Suhu! You really know how to push people to break their limit.
Saat ini, adrenalin naik, semua emosi campur aduk, semangat naik, tekad bulat, dan saya niatkan untuk mengatasi tantangan ini, insya Allah.
Well, bantu saya dengan mendoakan ya semuanya.
Hari Senin ini adalah hari pertama.

Analisa EUR/JPY 6 Juni 10

Bismillah
Sekarang kita berkencan sedikit dengan neng Ietjeu (EJ geto maksudnya!!)

Kita mulai dengan wave dan KG level



Oke, berdasarkan KG level gelombang turun A-B, harga sekarang ada dibawah level SB 112.19, jadi pair ini masih dikuasai sellers, tinggal kita lihat saja apakah dia akan membuat low yang baru.



Berdasarkan gelombang naik B-C, harga juga berada dibawah level SB 110.15, lagi-lagi masih dikuasai para beruang.

Sekarang kita gunakan KGBS, dimulai dari monthly dulu



Berdasarkan acuan monthly, neng Ietjeu berada dalam kondisi trending down strong, atau mulai sekarang saya akan sebut strong down trend. Kita masih belum tahu apakah dia akan membentuk low baru atau tidak.

Kita lihat lagi sekarang weekly



Sementara acuan weekly dalam kondisi medium downtrend, harga membentuk low di 109.38, kita masih belum tahu apakah kondisi medium ini akan menguat atau melemah.

Sekarang daily



Oke, ternyata daily dalam kondisi strong down trend. Hmmm, ternyata para beruang di semua acuan sedang mengencani neng Itjeu yah. Kalau kondisi turun ini berlanjut berikutnya tentu level 109.38 dan 108.82 yang akan menjadi perhatian.
Kemungkinan kedua apabila ternyata dia bergerak naik, maka yang pertama harus diperhatikan adalah SB gelombang B-C di 110.15, lalu selanjutnya daily SB di 110.37 dan weekly SB di 110.57.
Kita lihat sajalah nanti.
Oke, cukup sekian dulu kencan kita, semoga bermanfaat.
Alhamdulillah.

Saturday, June 5, 2010

Analisa GBP/USD 6 Juni 10

Bismillah,
Hari Minggu yang indah dan ditemani segelas besar kopi, wuh, alhamdulillah sedap!
Hari ini kita akan lihat kondisi di mang gehu sebagai persiapan trading Senin besok, yuk ah kita mulai.

Pertama lihat dengan KG wave dulu



Oke, saya tarik dulu KG level di gelombang turun A-B, dan sekarang harga ternyata ada dibawah level Seller Balance (SB) 1.4552, jadi diluar zona balance. Ini indikasi bahwa si beruang masih mendominasi pasar dan berusaha menekan harga. Kita belum tahu sampai mana.

KG level kedua ditarik



Kali ini ditarik berdasarkan gelombang naik B-C. Harga berada dibawah level balance 1.4499 dan masih berada di wilayah balance. Kemungkinan pertama harga akan menuju level SB 1.4364. Cuma kemungkinan lho, kita tidak tahu.

Berikutnya, kita lihat berdasarkan konsep KGBS, dimulai dari monthly dulu



Berdasarkan definisi kondisi, monthly dalam kondisi sideways retrace up, hanya perlu diingat disini harga datang dari atas, dari level balance-nya dan sekarang berada di dekat level seller balance (S) monthly 1.4435. Kita belum tahu apakah harga akan tembus kebawah dan mengubah monthly ke fase trending down atau harga akan kembali mencari level balance-nya.

Lalu sekarang weekly



Weekly dalam kondisi trending down medium. Harga sudah berada diluar zona balance weekly, dibawah level S 1.4496, kita lihat saja nanti apakah dia bisa terus turun dan memasuki fase trending down strong.

Sekarang pergerakan intraday alias daily



Daily dalam fase trending down strong, harga membentuk low di 1.4453.
Jadi sampai sini disimpukan beruang sedang menguasai market. Kalau gerakan turun ini berlanjut, level yang jadi perhatian ada di 1.4453, 1.4435, 1.4405, dan 1.4364.
Tetapi kalau dia ternyata berbalik naik dan masuk zona balance di weekly dan daily, maka tujuan selanjutnya boleh jadi adalah balance di daily dan weekly.
Kita lihat saja lah apa yang akan terjadi besok.

Oke, sekian dulu untuk gehu, alhamdulillah, semoga bermanfaat.

Thursday, June 3, 2010

Membuat dan Menilai Kriteria Kondisi

Assalamualaikum,

Setelah kita memahami sebuah konsep, langkah selanjutnya adalah membuat strategi dan rules dalam trading. Ini seringkali membingungkan mengingat begitu banyak informasi yang ada di chart (temasuk indikator), membuat kita sulit dalam mengambil keputusan. Lihat yang mana nih!!! Indikator yang satu mengatakan ini, sementara yang lain mengatakan itu, acuan waktu yang ini mengatakan A, sementara yang lain mengatakan B.

Karena itu kita perlu membuat satu set kriteria, kondisi seperti apa sih sebetulnya yang kita cari, dan di waktu acuan yang mana. Ini nantinya dikembalikan lagi ke masing-masing individu, mau tradingnya fokus di waktu acuan mana? Mau daily kah, atau weekly kah, atau malah mau scalping di 8H.

Nah, dalam membuat kriteria penilaian, pertama kita tentukan dulu apa-apa saja yang menjadi patokan atau acuan kita dalam mengambil keputusan, semakin banyak semakin baik tentu, lalu tentukan kondisi bagaimana disitu yang kita anggap ideal.
Setelah itu di tiap acuan kita beri nilai. Untuk kondisi yang kita anggap ideal, kita beri nilai 1, yang tidak cukup 0 saja.
Nantinya nilai total yang kita dapatkan kita bandingkan dengan nilai penuh dari semuanya, atau persentasenya lah biar gampang.
Nah, trading adalah masalah probabilitas, alias kemungkinan. Dan dengan persentase yang lebih besar, kemungkinan keberhasilannya juga lebih besar tentu.
Setelah itu tentukan, berapa persen nilai yang kita anggap ideal untuk OP. Apakah 80% cukup? Atau 50% saja cukup? Atau malah harus 90% lebih baru kita OP. Terserah kebijakan masing-masing.

Ini sebagai contoh yang saya lakukan sekarang, berdasarkan konsep KGBS. Karena fokus saya adalah kondisi pergerakan daily (24 hourly), indikator yang digunakan dan kriteria yang saya buat juga adalah untuk kondisi daily.

Yang saya nilai adalah:
1. Arah LSMA daily
2. Arah LSMA 8h
3. Posisi harga terhadap LSMA daily
4. Posisi harga terhadap LSMA 8h
5. Posisi LSMA 8h terhadap LSMA daily (crossing ngga gitu lah gampangnya)
6. Posisi harga terhadap BS bands (yang saya nilai apakah harga didalam atau diluar zona balance)
7. Candle Heiken Ashi
8. R:R (risk&reward), kalau saya itu adalah jarak antara harga sekarang ke titik SL dan level kritis di depannya.
9. Jam pasar
10. Range

Itu hanya contoh yang saya gunakan sendiri, silakan disesuaikan dengan style masing-masing.

Saturday, May 29, 2010

Analisa EUR/USD 29 Mei 10

Bismillah,
Malam minggu, long weekend pula. Well, malam minggu yang diisi dengan keintiman.... dengan chart, :P
Oke, ini hasil sedikit otak-atik. Kita berkencan dengan neng Euis.

Kita bergaul dulu dengan wave



Dari wave super besarnya, neng Euis masih dijajah oleh para seller, masih jauh dibawah level SB 1.2892, kalau begitu kita lihat sekarang wave yang lebih kecilnya.
Karena sejak tanggal 27 harga sempat naik sebelum mulai turun lagi, maka untuk mengukurnya saya tarik KG level di gelombang turun A-B. Dan harga saat ini sudah berada dibawah SB 1.2283, lagi-lagi di gelombang kecilnya juga seller masih menguasai.



Lalu untuk mengukur gelombang turun yang terakhir, saya tarik lagi KG level antara gelombang B-C. Dan di sini harga ada dibawah level balance 1.2303. Level terdekat berikut yang akan dituju kalau dia terus turun ada di SB 1.2228.

Sekarang dengan KGBS, dimulai dari monthly dulu



Oke berdasarkan definisi kondisi, di monthly sudah bisa dikatakan dalam kondisi sideways retrace, harga sudah berada diatas LSMA monthly, tetapi masih berada dibawah SB monthly, jadi walaupun rata-rata bulanan sudah berubah, tapi market masih dikuasai seller.

Berikutnya, weekly



Oke, kondisi weekly juga dalam fase sideways retrace, harga yang datang dari atas sekarang berada sedikit saja diatas SB weekly, jadi masih bisa dikatakan balance. Hmmmm, tinggal lihat saja apakah harga keluar dari zona ini dan seller terus menekan atau dia terpental lagi menuju level balance.

Sekarang daily



Kondisi daily dalam keadaan strong downtrend, harga juga sudah berada diluar zona balance. Oke, yang terdekat tampaknya tinggal memperhatikan kondisi weekly apakah dia akan turun dan menuju level 1.2228 atau berbalik naik dan menuju 1.2283, 1.2203, lalu zona balance di daily.
Seperti biasa, kita tidak tahu kemana harga akan pergi. Jadi perhatikan saja apa yang terjadi di level-level kritis.
Well, alhamdulillah sekian dulu kencan dengan neng Euis.

Sunday, May 23, 2010

Analisa EUR/JPY 23 Mei 10

Bismillah
Sekarang kita lihat kondisi pair favorit saya, si cantik neng ietjeu, :D

Okey, seperti biasa mulai dengan wave dulu deh



Oke, low bulan Januari 2009 sudah jebol, dan ada low baru 109.45. Saya tarik KG level untuk gelombang besarnya, dan sekarang harga masih ada diantara low 109.45 dan seller balance 116.89. Market masih dikuasai para sellers.

Untuk mengukur gerakan naik sekarang, saya tarik lagi KG level kedua dari high gelombang turun terdekat



Ternyata harga sudah berada diatas level seller balance 112.66, jadi ada kemungkinan dia akan mencari titik balance di 115.87.

Berikutnya kita lihat dengan KGBS monthly



Oke berdasarkan kondisi BS dan LSMA kondisi saat ini monthly sedang dalam fase sideways continuation, dan berdasarkan BS bands masih diluar zona balance, jadi kemungkinan untuk turun masih cukup besar.

Sekarang kita lihat kondisi weekly



Hmmm, ternyata weekly berada dalam fase medium uptrend. Tetapi di BS bands harga belum meninggalkan zona balance, ditambah LSMA weekly yang masih cenderung flat, kelihatannya harga belum benar-benar bergerak naik.

Oke, sekarang kondisi daily



Oke, harga masih ada di zona balance, LSMA daily juga flat. Dan balance daily dan weekly juga sangat berdekatan. Untuk saat ini kelihatannya belum bisa diketahui kemana neng ietjeu akan pergi.
Diatasnya ada level seller balance monthly yang kalau ini ditembus, bisa diasumsikan berikutnya ia akan mencari level balance 115.87, lalu seller balance 116.89 dan balance di BS monthly.
Tetapi kalau turun dan menembus 112.66 dan balance di BS weekly, maka yang level terdekat adalah seller balance daily, kemudian seller balance weekly, setelah itu...
Terjun entah sampai dimana, kita lihat saja deh nanti.
Oke, alhamdulillah sekian dulu untuk Ietjeu

Analisa GBP/USD 23 Mei 10

Bismillah
Okey, baru selesai motogp tadi, Lorenzo memang edan, congratulation.
Back to forex, sekarang kita bahas dulu mang Gehu

Kita mulai dengan KG wave



Oke, berdasarkan wave yang sangat besar, harga saat ini sudah berada diatas level seller balance (1.4388). Lalu saya tarik lagi KG level kedua antara high tanggal 5 April sampai low tanggal 20 Mei. Dan disini kelihatannya harga sedang mendekati level seller balance (1.4552).
Oke, sementara ini kedua level itu yang menjadi perhatian kita.

Berikutnya KGBS, kita mulai dengan monthly dulu



Berdasarkan definisi kondisi, saat ini monthly dalam kondisi sideways continuation, sementara berdasarkan BS harga masih dalam kondisi imbalance.

Selanjutnya weekly



Oke, berdasarkan definisi kondisi, weekly dalam keadaan medium uptrend, dan dilihat di BS bands harga mulai keluar dari zona balance. Kita lihat saja apa selanjutnya bisa menjadi strong uptrend atau kembali turun dan mencari level balance di weekly.

Terakhir kita lihat daily



Ternyata daily dalam kondisi strong uptrend, harga juga sudah berada diluar zona balance. Kalau begitu selanjutnya tinggal perhatikan level 1.4552 diatas.

Oke, cukup dulu kayaknya yah. Alhamdulillah selesai untuk gehu.

LinkWithin

 

Cho