Thursday, November 19, 2009

Pentingnya Pemahaman

Salah satu kesalahan kebanyakan trader, termasuk saya, adalah berburu sebuah sistem atau teknik trading yang bisa membuat mereka kaya mendadak. Ya nggak salah, lagian siapa juga yang ngga mau kaya dengan gampang? Biarpun dijual dengan harga selangit, pasti dibeli, anggap saja investasi, toh nanti balik modal plus profit.

Yang menjualnya juga nggak bisa disalahkan, sah-sah sajalah, wong peluang bisnis namanya juga.

Ya, saya juga sempat terjebak asyik berburu, untungnya baru cuma sampai keluar masuk thread, tidak sampai keluar uang banyak.

Tapi, sementara sibuk berburu, ada satu hal sangat penting yang dilupakan. Pemahaman! Apa kita paham mekanisme harga? Apa kita paham cara kerja sebuah indikator? Psikologi di balik pergerakan? Cara menganalisa kondisi? Dll dll. To tell you the truth, saya juga masih banyak belum pahamnya, tapi setidaknya saya selalu berusaha belajar dan memahami sesuatu daripada menerima begitu saja mentah-mentah, cari hakekatnya begitu.

Sah-sah saja kita meniru teknik seseorang, atau membeli robot trading otomatis, tapi apa kita paham logika dibaliknya? Kenapa benar, kenapa salahnya?

Lagipula setiap orang unik, dan memahami sesuatu dengan caranya sendiri. Karena itu kita tidak bisa begitu saja meniru teknik orang lain, karena ya, memang beda! Bahkan dengan melihat chart dan indikator yang sama saja orang bisa saja mengambil kesimpulan dan keputusan berbeda.

So, pelajari dan pahami. Pahami dulu, bukan hafal, tapi paham. Setelah itu baru teknik dan indikator sebagai manifestasi kepahaman kita. Sama seperti tukang kayu atau mekanik, skillnya dulu, baru alat. Jadi kalau pun kita berburu robot atau indikator, kita tahu dulu intinya apa yang kita cari.

KG pernah mengatakan indikator paling hebat sejagat justru adalah: otak! Yang ini tentunya setiap orang juga punya, tinggal pakainya saja, mau digunakan otak ini sebagai processor, atau sebagai harddisk, atau malah dinon-aktifkan saja.

Sekali lagi, indikator atau tools itu hanyalah perpanjangan dari otak.

No comments:

Post a Comment

LinkWithin

 

Cho